Hubungan Inses atau Sedarah Ibu Anak di Bukittinggi Berlangsung 11 Tahun - Wibumood

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Hubungan Inses atau Sedarah Ibu Anak di Bukittinggi Berlangsung 11 Tahun

Share This

Bulan" ramai di negara Indonesia mengenai kasus Inses di daerang Bukit tinggi (Sumatra Barat). Apa itu Inses simak di dalam artikel satu ini.


Inses - Hubungan sedarah atau hubungan sumbang (bahasa Inggris: incest) adalah hubungan seksual yang dilakukan oleh pasangan yang memiliki ikatan keluarga (kekerabatan) yang dekat, biasanya antara ayah dengan anak perempuannya, ibu dengan anak laki-lakinya, atau antar sesama saudara kandung atau saudara sepihak. Pengertian istilah ini lebih bersifat sosio antropologis daripada biologis (bandingkan dengan kerabat-dalam untuk pengertian biologis) meskipun sebagian penjelasannya bersifat biologis.

sumber/ wikipedia.com.


Kasus persetubuhan sedarah antara ibu dan anak atau inses yang terjadi di Kota Bukittinggi menjadi viral. Menurut Wali Kota Bukittinggi Erman Safar, inses itu sudah berlangsung sejak sang anak masih duduk di bangku SMA karena diajak oleh ibunya. Saat ini anak sudah berusia 28 tahun.



"Anak kita, dari usia SMA sampai usia 28 tahun berhubungan badan dengan ibu kandungnya," kata Erman.


Psikolog klinis sekaligus Co-Founder Ohana Space Veronica Adesla mengatakan, dalam kasus inses antara orang tua dan anak yang sudah beranjak dewasa (adult child), lebih banyak dibahas mengenai emotional incest. Ini terjadi orang tua menjadikan anak sebagai sumber pemenuhan kebutuhan emosional yang tidak didapatkannya dari pasangannya.


Ada kebergantungan emosional yang tidak sehat kepada anak untuk mendapatkan perasaan nyaman, senang, lega, tidak sendirian, didukung, dan sebagainya.


Persetubuhan inses ini juga membawa dampak bagi anak, khususnya kondisi psikologisnya. Bahkan, kejadian ini berpotensi membawa masalah dalam hubungan dengan pasangan sang anak nanti. Misalnya, trauma, harga diri rendah, putus asa dengan masa depan, masalah kepercayaan diri, dan sebagainya.


Meskipun begitu Inses sangat berbahaya dan hal yang sangat dilarang pada masyarakat, maupun hukum dan bukan positif melainkan negatifyang banyak antataralain resiko resiko yang didapat dalam perhubungan sedarah.


Resiko yang di dapat saat melakukan inses.

1.    Albinisme


Sumber/ pinterest.com

Albinisme adalah suatu kondisi di mana tubuh kekurangan melanin, zat pewarna rambut, mata dan kulit. Selain itu, kulit dan rambut sangat pucat bahkan hampir putih susu, bahkan jika mereka berasal dari etnis yang berkulit gelap. Albinisme adalah penyakit resesif autosomal, yang berarti bahwa ketika 2 orang dengan kode genetik sama berkembang biak, peluang anak mereka semakin besar untuk mewarisinya.


Tidak semua orang albino adalah produk dari perkawinan sedarah. Alasannya, besar kemungkinannya pasangan (yang merupakan kakak atau adik, misalnya) membawa jenis gen rusak yang sama karena diturunkan dari orangtua keduanya. Artinya kedua pasangan sama-sama membawa gen pembuat melanin yang rusak dan memiliki 50% peluang untuk mewariskan gen rusak pada anak. Sehingga nanti keturunan selanjutnya memiliki 25% peluang risiko albinisme.


2. Potensi Memiliki Penyakit Turunan Keluarga


Sumber/ pinterest.com

Bertemunya gen resesif dengan gen yang serupa akan meningkatkan potensi penurunan riwayat penyakit dari keluarga.

Terdapat tiga kemungkinan untuk hal ini, yaitu:

  • Anak mengidap penyakit tersebut dengan kemungkinan sebesar 25%
  • Menjadi carrier gen penyakit dengan kemungkinan 50%
  • Sisanya adalah kemungkinan anak sehat tanpa menjadi carrier
Carrier adalah makhluk hidup yang membawa gen kelainan meskipun tampak luar tidak menunjukkan kelainan. Misalnya pada kelainan albino.

3. Sistem Tubuh Melemah


Sumber/ pinterest.com

Meningkatnya risiko ini juga dipengaruhi oleh pelemahan sistem imun tubuh yang dialami anak-anak dari orangtua sedarah akibat kurangnya variasi DNA.


Melansir Genetics, Ecology and the Origins of Incest and Exogamy Journal, kunci agar MHC bisa bekerja dengan baik melawan penyakit adalah memiliki keanekaragaman tipe alel sebanyak mungkin. Semakin beragam alel, semakin baik tubuh memerangi penyakit. Keberagaman penting karena setiap gen MHC berfungsi melawan penyakit yang berbeda-beda.


4. Kemungkinan Anak Cacat Tinggi


Sumber/ pinterest.com

Sebanyak 42% dari anak hasil inses memiliki cacat lahir yang parah, atau menderita kematian dini. Lalu, 11% lainnya mengalami gangguan mental.


Satu studi yang dikutip dari A Study of Children of Incestuous Matings Journal menemukan, 40% anak yang orangtua mereka masih sedarah memiliki kecerdasan di bawah rata-rata.


Selain itu, juga ada kemungkinan kondisi fisik anak tak sempurna dan menderita autosomal recessive disorders.


Studi ini juga mengatakan ketika 2 orang dengan hubungan sedarah tingkat pertama berhubungan, risiko anaknya mengalami kematian dini, cacat lahir serius, atau disabilitas mental meningkat 50%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages